KARYA TULIS
STUDY
TOUR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 TUGU
TRENGGALEK
TANGGAL 7 MARET 2015
Untuk Memenuhi
Tugas
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Disusun Oleh :
Kelas :
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN TRENGGALEK
SMP NEGERI 1 TUGU
Jln Trenggalek
– Ponorogo Ds. Dermosari, Tugu, Trenggalek telp.(0355) 792804
MARET 2015
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
perjalanan karya wisata ke Yogyakarta ini telah disetujui oleh :
|
|
||||||
|
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya
tulis sederhana ini dengan judul “Study Tour
Di Daerah Istimewa Yogyakarta”
Karya Tulis
ini kami susun dalam rangka untuk memenuhi sebuah tugas dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kami menyadari bahwa penyusunan karya Tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik
dan tidak lupa saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya karya Tulis ini.
Harapan Kami,
semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar
membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta. Kami juga berharap
Karya tulis ini bermanfaat dan memberikan kesan positif terhadap pembaca. Untuk
menumbuhkan daya nalar,kreativitas,dan pola berpikir, kami sajikan aktivitas
yang menuntut peran aktif dalam melakukan suatu kegiatan.
Trenggalek , 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Metode Penulisan 1
BAB II OBJEK
YANG DIKUNJUNGI
A. Parang Tritis 2
B. Taman Pintar 2
C. Keraton Yogjakarta 3
D. Candi Borobudur 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Yogyakarta
atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja terletak dipulau jawa yang berbatasan langsung
dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan dengan samudra Hindia. Kota Jogja sering
disebut juga sebagai kota budaya dan pelajar.
Yogyakarta
adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya.
Yogyakarta merupakan pusat kerajaanMataram (1575-1640), dan sampai
sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya.
Yogyakarta juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan
peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi
Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra.Selain warisan
budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah dan atmosfir kesenian yang
sangat kental didalamnya. Dalam hal kebudayaan propinsi Yogyakarta masih sangat
kental dengan budaya Jawanya. Dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya
seolah tak terpisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
setempat
Dalam
berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat Yogyakarta
menggunakan bahasa Jawa. Propinsi Yogyakarta merupakan salah satu pusat bahasa
dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra, ragam sastra, bausastra, dialek,
sengkala serta lisan dalam bentuk dongeng, japamantra, pawukon, dan aksara
Jawa.
Tempat-tempat
pariwisatanya pun juga sangat mengesankan. Tak ayal turis mancanegara banyak
yang singgah di tengah-tengah pulau jawa yang eksotik ini. Karena itulah sudah
sepantasnya generasi muda khususnya siswa SMPN 1 TUGU berkunjung untuk menimba
ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak bisa mengetahui sedikit seluk beluk mengenai
Yogyakarta. Karena itulah kita sebagai generasi muda sangat tidak etis jika
kita tidak pernah berkunjung ke Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang
jogja,karena jogja mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya
pemerintahan NKRI mulai zaman kerajaan sampai sekarang . Jogja tetap istimewa
dimata dunia .
B. Tujuan
F Menambah
ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.
F Mengenal
tempat-tempat wisata di jogja yang indah dan dipelihara di Indonesia.
F Mengetahui
asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja.
F Menumbuhkan
rasa cinta tanah air
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan
dalam pengerjaan karya tulis ini adalah:
F Metode
Observasi
Yaitu dengan melihat langsung objek yang dikunjungi
atau diteliti.
F Metode
Literatur
Yaitu dengan menggunakan buku, dan juga media internet
BAB II
OBJEK YANG DIKUNJUNGI
A.
Parang
Tritis
Indah dan magis
adalah dua kata yang cocok untuk menggambarkan Pantai Parangtritis yang
terletak di pesisir pulau Jawa ini. Selain terkenal karena keindahan alamnya,
pantai yang menjadi salah satutempat wisata
andalan di Yogyakarta ini juga dikenal karena aroma spiritualnya yang
kental. Pantai Parangtritis cocok dikunjungi sendiri, bersama teman maupun
keluarga. Deburan ombak yang menyapu hamparan pasir hitam landai disertai
hembusan angin khas pantai akan membuat betah berlama-lama menikmati
pemandangan ini. Untuk dapat menikmati keindahan tempat wisata ini, Anda cukup
membayar sebesar 3.500 Rupiah saja per orang. Sampai sekarang, Pantai
Parangtritis seolah tak pernah kehabisan pesona. Tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari
berbagai daerah bahkan manca negara.
Pantai
Parangtritis memiliki hamparan pasir yang luas sekali jika dibandingkan
beberapa pantai populer di
Indonesia. Bila ingin berkeliling pantai, Anda dapat berjalan kaki sambil menikmati
hembusan angin dan deburan ombak di kaki Anda. Bila tidak ingin kelelahan berjalan
kaki, Anda dapat mencoba berkeliling dengan cara menunggang kuda. Tentunya akan
memberi Anda pengalaman yang cukup berbeda.
Hal ini sudah tak
asing lagi bagi masyarakat bahwa Pantai
Parangtritis dipercaya sebagai gerbang masuk kerajaan ghaib di laut
selatan. Pantai ini juga dijadikan lokasi berbagai ritual baik oleh keraton
maupun warga sekitar.
Salah satu ritual
yang biasa dilakukan adalah Labuhan. Dalam ritual ini, juru kunci pantai dan
utusan dari keraton akan melarung sesaji ke laut lepas dengan harapan untuk
mendapatkan berkah, keselamatan, dan ketenteraman.
Labuhan biasa
dilakukan pada hari penobatan sultan juga peringatan hari penobatan setiap satu
dan delapan tahunnya. Selain itu, ritual ini juga biasa dilakukan pada saat
sultan akan menggelar hajatan tertentu seperti saat akan menikahkan anaknya.
Pantai
Parangtritis berlokasi di Jalan Parangtritis KM 28, Yogyakarta, atau sekitar 30
km dari pusat kota Yogyakarta. Untuk transportasi menuju Parangtritis, Anda
bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Jika menggunakan
kendaraan pribadi, Anda bisa mengambil rute Yogyakarta – Kretek – Parangtritis
atau Yogyakarta – Imogiri – Siluk – Parangtritis.
Untuk transportasi
umum, Anda bisa menggunakan bus yang berangkat dari Terminal Giwangan,
Yogyakarta. Bus tersebut mempunyai rute jurusan Yogyakarta – Parangtritis dan
Anda bisa turun di Pantai Parangtritis.
B.
Taman
Pintar
Taman Pintar
Yogyakarta (TPY ) adalah salah satu wisata
pendidikan atau wisata edukasi paling banyak di kunjungi di
Yogyakarta. Rasanya belum lengkap bila mengunjungi kota Yogyakarta tidak
menyempatkan diri bermain ke Taman Pintar Yogyakarta bersama keluarga dan anak-anak. Pada bangunannya
menampilkan nuansa modern dan tradisional yang mempunyai keindahan tersendiri.
Taman ini menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang cukup lengkap untuk
anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah. Pada rentang
usia tersebut merupakan generasi penerus yang potensial mendapat pencerahan
belajar ilmu dann tekhnologi (iptek). Taman ini menawarkan model edukasi atau
pembelajaran yang memadukan konsep pendidikan dan permainan dengan media yang
menarik sehingga dapat merangsang keingintahuan anak dan memancing kreativitas
anak terhadap iptek. Maskot Taman Pintar yang berupa “ Burung Hantu Memakai Blangkon“.
Burung hantu diartikan sebagai burung yang memiliki kepekaan yang tinggi,
sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam dan lingkungan yang ada
disekitarnya. Sedangkan Blangkon merupakan pakaian adat Yogyakarta
untuk menutup kepala laki-laki. Motto yang dipakai taman ini diambil dari
ajaran Ki Hadjar Dewantara yaitu : 3 N : Niteni (mengingat/memahami), Nirokake
(menirukan) dan Nambahi (mengembangkan). Dalam relevansinya dengan proses
belajar ilmu pengetahuan dan tekhnologi mengacu pada konsep 3 A yaitu : Adopt, Adapt dan Advance. Konsep
pembelajaran yang dipakai pada taman ini garis besarnya bertujuan untuk
meningkatkan mutu penguasaan materi pendidikan yang diberikan di sekolah
ditengah menurunnya minat baca dari masyarakat dan anak-anak pada khususnya.
Dengan model alat peraga, anak-anak akan lebih tertarik untuk mengembangkan
kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan pola
pikirannya sendiri. Orang tua diharapkan aktif dalam memilih wahana
pembelajaran dan permainan yang sesuai dengan usia anak. Taman Pintar
berlokasi di Jalan Penembahan Senopati No.3, Yogyakarta. Lokasi ini dahulu digunakan untuk
shooping center yang sekarang dipindah sebelah utara taman ini, bersebelahan
dengan Taman Budaya Yogyakarta.
Harga Tiket
F Playground Area : Gratis
F Gedung Paud Barat dan Timur, Anak-anak usia 2 – 7
tahun Rp.1.000,-
F Gedung Oval dan Kotak, Anak – anak usia 5 – 18 tahun
Rp.5.000,- dan untuk Dewasa Rp. 10.000,- per orang
F Gedung Memorabilia, untuk anak-anak Rp.1.000,-
sedangkan Dewasa Rp.2.000.
Di Taman in banyak
tersedia berbagai fasilitas pendukung seperti mushola, laboratorium, perpustakaan,
toilet, ruang pertunjukan indor dan outdoor, kios souvenir, toko buku dan
halaman parkir yang cukup memadai.
Jika anda datang
di Yogyakarta maka sempatkan untuk mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta bersama
keluarga anda.
C. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta
(Jogja) atau sering disebut dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
terletak di jantung provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY),
Indonesia. Karena tempatnya berada di tengah-tengah Jogja, dimana ketika di
ambil garis lurus antara Gunung Merapi dan
Laut Kidul, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya. Keraton atau Kraton Jogja
merupakan kerajaan terakhir dari semua kerajaan yang pernah berjaya di tanah
jawa. Ketika kerajaan hindu-budha berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan
islam pertama di Demak, lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam
yang di dirikan oleh Sultan Agung lalu berjalan dan muncul Keraton Jogja yang
didirikan oleh Sultan Hamengku Bowono I. Hingga sekarang, keraton Jogja masih
menyimpan kebudayaan yang sangat mengagumkan. Dalam perkembangannya, Keraton
Jogja banyak mengalami masa pasang surut kepemimpinan dan terjadi perpecahan.
Yang paling terkenal adalah perjanjian Giyanti pada tahun 1755, dimana kerajaan
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu wilayah timur yang sekarang menjadi keraton surakarta (solo – petualangan selanjutnya ) dan
wilayah barat yang disebut dengan Keraton Jogjakarta. Namun, Keraton Jogja juga
banyak menyimpan sejarah yang tak bisa dilupakan begitu saja oleh bangsa
Indonesia, termasuk dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Cukup banyak untuk di kaji dan ditulis. Selain itu, Keraton Jogja
sangat kental dengan warisan budaya etnik jawa yang sangat menajubkan yang
masih bisa di temukan di sekitar dan dalam keraton sendiri. Ketika Petualang ke
Keraton Jogja maka, itulah gambaran sederhana tentang budaya dan keindahan
tanah jawa. Semua hampir terwakilkan dalam satu tempat yang menarik dan sangat
memukau. Bagaimana tidak, di Keraton masih banyak menyimpan tentang berbagai
kesenian, hasil budaya, ragam pakaian adat dan bentuk rumah ala jawa yang
indah. Tidak berhenti disitu saja, di Keraton Jogja juga mempertunjukkan
bagaimana supelnya orang jawa dalam berkomunikasi dan bersapa dengan semua
orang yang datang disana. Sangat eksotis dan menarik. Untuk menuju Keraton
Jogja sangat mudah, karena letaknya persis di pusat kota Jogjakarta. Walaupun
begitu, Petualang juga harus cekatan dan bisa menghafal rute yang bisa di
lewati untuk menuju Keraton Jogja. Untuk Petualang yang melaju dari Semarang atau Wonosobo(kretek – langsung
ke ring road barat) silahkan melewati rute : Ungaran- Ambarawa - Magelang – Jl
magelang jogja – Terminal Jombor – Jl Diponegoro (Tugu Jogja belok kanan) – Jl
Mangkubumi – Jl Malioboro – Jl Ahmad Yani – Jalan Senopati – Jl Brigjend
Katamso – Jl Ibu Roswo – Jl William – Jl Kesatriyan – Keraton Jogja. Untuk yang
dari Solo atau Klaten atau Kebumen juga hampir sama
hanya berbeda cara rute masuk dalam kota saja. Tidak usah pusing, karena plang
jalan di Jogjakarta sangat membantu menemukan Keraton Jogja. Tiket masuk ke
Keraton Jogja sangat terjangkau, hanya menyisihkan uang sekitar Rp. 10.000,-
bisa menikmati hampir semua lingkungan istana yang berdiri megah dan indah.
Petualang di haruskan untuk tidak memakai topi atau kaca mata bila masuk ke
lingkungan keraton, bukan apa-apa hanya untuk menghormati kebudayaan jawa. Jam
berkunjung ke Keraton untuk hari Ahad dan hari lainnya di batasi dari jam 07 am
– 12 am. Tips : Silakan untuk datang ke Keraton Jogja sekitar jam 9, karena ada
pementasan tari khas jawa seperti Serimpi yang dilakukan
secara apik dan menajubkan. Istana Jogja, sebagai representasi dari
budaya jawa bisa ditemukan ketika Petualang masuk ke dalam Keraton, seperti
pergelaran tari-tari jawa tentang berbagai cerita (babad tanah jawa, epic ramayana) yang
dipentaskan oleh penari yang handal dan mampu memukau menarik penonton seperti
terbawa suasana sakral yang sangat menghipnotis. Di iringi suara gemelan yang
mengalun indah bercampur dengan bait-bait jawa dilantunkan indah
oleh pesinden danwarangono Keraton Jogja. Selain tari, juga
disajikan pentas wayang orang yang sangat menarik untuk di lihat, wayang orang ini berbeda dengan kebanyakan
karena gerakannya hampir mirip dengan gerakan ballet. Pementasan tari jawa
tersebut dilakukan di tempat terbuka mirip dengan pendopo Keraton, jadi
petualang bebas leluasa menyaksikan dari berbagai sudut. Kesempurnaan dari
sebuah budaya jawa, tarian yang indah layak untuk dilihat. Melihat sudut
Keraton yang lain seperti Kedhaton, dimana kedhaton ini merupakan tempat
bertemunya Raja dengan semua pemangku Keraton. Dengan suasana bangunan joglo
yang indah dengan beberapa ornamen ala jawa arab yang menghiasi di setiap
tembok dan pilar, juga berbagai macam tanaman rindang menambah suasana sakral
jawa lebih sejuk dan menarik. Pilar-pilar yang berjajar sedemikian rupa
menambah gagah dan kuatnya Keraton Jogja waktu itu. Beberapa bangunan taman
juga menghiasi setiap sudut komplek Kedhaton Keraton Jogja. Ada yang menarik
dikomplek Kedhaton tersebut, ketika Petualang masuk pintu area Karaton maka
akan selalu bertemu dengan para penjaga (pekerja khusus) Keraton atau yang
biasa di sebut dengan Abdi Dalem.
Abdi
Dalem tersebut tidak boleh atau dilarang untuk mungkur (ina :
membelakangi Kedhaton). Jadi sang Abdi Dalem akan selalu menghadap ke
arah Kedhaton, bukan membelakangi kedhaton. Ketika Penulis tanya alasanya, maka
dengan bahasa jawa khas dan menarik secara ringkas sang Abdi
dalem mengatakan bahwa Kedhaton merupakan simbol Raja, disana tempat Raja
duduk dan begitulah salah satu cara untuk menghormati kepada Raja. Menarik
sekali bukan?
Didalam Keraton
juga disajikan berbagai budaya jawa yang indah seperti batik yang merupakan
warisan budaya jawa yang sudah diakui secara internasional. Beberapa lukisan,
keris, foto raja-raja jawa, silsilah raja jawa, dan berbagai hasil budaya jawa.
Ketika masuk di rumah batik, disana dilarang untuk memotret. Karena semua motif
batik disana merupakan ciri Keraton Jogja yang merupakan simbol dari istana
jawa yang hanya boleh dicetak dan dipakai di lingkungan istana saja. Beragam
motif batik istana sangat menarik memang, desain yang khas dan berbeda dengan
kebanyakan batik. Beberapa alat gamelan juga
ditampilkan di Istana Jogja, gamelan berasal dari kata gamel yang
berarti memukul. Gamelan sendiri merupakan alat musik khas jawa dimana
permainan musik ini dilakukan dengan mengunakan alat seperti kenong, kempul,
kendhang, gong, suling, kecapi dan lain sebagainya. Gamelan sendiri dimainkan
bersama penyanyi yang disebut dengan Sinden(perempuan)
atau Warangono (lelaki) seperti yang di pentaskan ketika masuk ke
komplek Istana Jogja dimuka. Ketika memasuki ruang lukisan, banyak
dijumpai lukisan bersejarah seperti raja-raja jogja, istri dan anak-anak raja
jogja, lukisan tentang kemerdekaan, dan berbagai macam pengambaran tentang
keraton. Jika Petualang masuk ke area lukisan jangan lupa untuk masuk ke
lukisan yang sakral dan penuh misteri, begitu kata abdi dalem. Lukisan
tersebut hanya ada beberapa saja, di tempatkan tersendiri. Misterinya adalah
ketika petualang melihat lukisan raja jawa tersebut, maka lihat sepatu slop yang
dipakai sang raja, ketika Petualang berada di sebelah kiri lukisan maka sepatu
tersebut akan mengarah ke arah petualang. Nah, cobalah untuk berjalan ke
sebelah kanan sambil melihat arah sepatu Raja tersebut, ajaib memang, sepatu
itu seolah-olah mengikuti kemana Petualang melangkah. Dari sudut manapun
melihat, sepatu tersebut selalu mengarah kemanapun ke arah orang yang melihat.
Keraton Jogja
sendiri sangat sejuk dan nyaman, jadi Petualang ndak usah takut apabila lelah
dan capek. Karena rindangnya pepohonan dan kursi gazebo tersedia disana untuk
duduk-duduk dan bersantai sejenak ketika habis berjalan disekitar Istana. Keraton Jogja, budaya dan keindahan
jawa ada disana. Jadi, jadwalkan kesana apabila Petualang berada di Jogjakarta.
D.
Candi
Borobudur
Nama Candi
Borobudur tentunya sudah tak asing lagi bagi Anda. Candi ini disebut sebagai
kompleks candi Buddha terbesar di Indonesia, bahkan juga
terbesar dunia. UNESCO menetapkannya sebagai salah satu situs warisan dunia
pada tahun 1991. Selain menjadi cagar budaya dunia, Candi Borobudur juga
menjadi salah satu tempat wisata yang menarik banyak
perhatian wisatawan domestik dan juga mancanegara. Tempat wisata di
Jawa Tengah ini memiliki luas 123 x 123 meter persegi dan terdiri
dari 10 tingkat. Bangunannya tersusun dari balok vulkanik yang membentuk 504
arca, 72 stupa dan sebuah stupa induk besar di puncaknya. Uniknya, balok-balok
ini tersusun tanpa menggunakan perekat ataupun semen, kompleks ini terlihat
seperti sebuah susunan lego raksasa. Dinding Candi Borobudur dihiasi sekitar
1.460 panel relief dengan panjang masing-masing panel 2 meter. Panel-panel
relief ini menceritakan mengenai tingkatan kehidupan Buddha. Relief di bagian
bawah candi disebut dengan ‘Kamadathu’ yang menceritakan tentang perilaku buruk
manusia yang dipenuhi nafsu dunia dan membuatnya masuk neraka. Relief bagian
tengah disebut ‘Rapadathu’, bercerita tentang manusia yang sudah terbebas dari
hawa nafsu dunia, sedangkan relief teratas adalah ‘Arupadhatu’. Relief ini
menggambarkan tingkatan pencapaian teratas di mana para dewa bersemayam.
Selain tiga relief
tersebut, sebenarnya masih ada panel relief di bagian terbawah candi yang
terkubur. Menurut para ahli sejarah, relief yang terkubur tersebut bernama
‘Karmawibhangga’. Inilah relief yang menceritakan mengenai tingkatan terbawah
manusia. Relief ini menggambarkan perilaku buruk manusia yang mengikuti hawa
nafsunya seperti membunuh, bergosip dan memerkosa. Bahkan disebutkan ada gambar
hubungan suami istri. Penguburan panel relief ini memiliki dua alasan yaitu
karena relief yang dianggap tidak sopan dan karena upaya pengokohan agar candi
tetap berdiri tegak.
Candi Borobudur
disebut sebagai salah satu mahakarya terbesar manusia sepanjang sejarah.
Susunan balok vulkanik dan pahatan reliefnya merupakan sebuah karya seni yang
tak tertandingi nilainya. Tempat wisata ini juga menjadi bukti kemajuan
peradaban manusia zaman dahulu dalam bidang arsitektur, teknologi dan seni
sastra.
Candi Borobudur
diperkirakan mulai dibangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar abad ke-9 di
bawah pemerintahan Raja Samaratungga. Arsitek pembangunan kompleks candi
bernama Gunadharma yang berhasil merancang bangunan luar biasa ini meskipun tak
mengenal sistem komputer dan teknologi canggih lainnya. Pembangunan kompleks
candi terbesar ini dapat diselesaikan sekitar 50-70 tahun kemudian. Nama
Borobudur berasal dari bahasa Sansekerta ‘Vihara Buddha Uhr’ yang berarti Biara
Buddha di Bukit.
Pada masa
itu, Candi Borobudur menjadi
pusat kegiatan keagamaan terbesar. Sampai saat masuknya pengaruh Islam pada
abad ke-15. Candi ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang beralih ke agama
Islam. Borobudur semakin terlupakan saat terjadi letusan Gunung Merapi yang
membuatnya terkubur abu vulkanik.
Pada tahun 1814,
Sir Thomas Stamford Raffles mengungkap keberadaan Candi Borobudur setelah
mendapat informasi mangenai adanya sebuah bangunan besar yang tertimbun abu
vulkanik. Tak hanya tertimbun abu vulkanik, kondisi candi saat ditemukan juga
dipenuhi semak belukar.
Sejak ditemukan
kembali, pemugaran dan berbagai usaha rekonstruksi candi dilakukan mulai dari
masa penjajahan Inggris, Belanda sampai saat Indonesiatelah merdeka.
Dengan bantuan dari UNESCO dan para ahli sejarah budaya dari berbagai belahan
dunia, Indonesia terus berupaya memperbaiki kondisi Candi Borobudur. Setelah
lebih dari sepuluh abad terbaikan dan tak terpelihara, kompleks candi ini tetap
berdiri kokoh sampai saat ini.
Ada banyak sekali
hal yang bisa Anda lakukan selama berada di kompleks candi Buddha paling besar
di dunia ini, di antaranya:
F Mempelajari seni
sastra dan budaya
F Hunting foto
F Berburu souvenir
F Berkeliling
kompleks candi
Jam buka dan harga tiket masuk Candi Borobudur
Jam buka
Setiap hari: 06:00
– 17:00
Harga tiket masuk
Dewasa: 30.000
Rupiah untuk WNI dan 15 USD untuk WNA
Anak-anak: 12.500
Rupiah untuk WNI dan 8 USD untuk WNA
Alamat dan transportasi
Candi Borobudur
berada di Jalan Badrawati, Magelang, Jawa Tengah.
Cara
paling praktis tentu saja dengan menggunakan mobil pribadi atau memakai jasa
agen perjalanan wisata. Jika Anda memilih transportasi umum, Ada banyak bus
jurusan Candi Borobudur yang bisa Anda temukan di Terminal Giwangan, Jogja.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa
tempat-tempat pariwisata yang ada di Jogja itu sangat banyak,dan kita harus
senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya.agar
menarik para wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta
Selain itu,kota Yogyakarta yang
menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita
rasa sangat bagus atau trend,tapi justru itu salah,kita harus tetap menjaga
budaya asli Jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas dimata
dunia.
Yogyakarta merupakan salah satu
kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu
istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di jogja.walaupun banyak
cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat luas,para wisatawan tetap
antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja.
Yogyakarta disebut kota pelajar
karena kualitas pendidikan di kota Jogja sudah terjamin kualitasnya. Kota Jogja
disebut kota pelajar karena di daerah Jogja juga terdapat fasilitas sekolah dan
universitas yang megah, berkualitas, terjamin mutunya dan sudah terakreditasi
secara baik didunia pendidikan Indonesia.
Budaya mungkin di Indonesia
mungkin bermacam-macam dan beragam sekali di Indonesia. Mungkin salah satu
budaya di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya tersebut masih sangat erat
hubungannya dengan kota Jogja. Maka dari itu,Yogyakarta juga disebut dengan
kota budaya dan berbudaya.
B.
Saran
Sebagai generasi muda dan sebagai salah satu
pengunjung di objek wisata,penulis menyarankan kepada :
F Pemerintah,
khususnya pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan pada para
wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek wisata .Serta berinovasi agar ada
penambahan wahana wisata baru untuk mengikuti perkembangan wahana wisata diluar
agar wisatawan betah karena ini merupakan devisa.
F Generasi
muda Indonesia,agar mau menjaga dan melestarikan tempat-tempat wisata terutama
yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara kita dikenal sebagai Negara yang
beranekaragam namun bisa hidup berdampingan dengan latar belakang yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . 1995 .Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . 1993
. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Sumber :
LAMPIRAN
FOTO-FOTO OBYEK WISATA
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih ^^