HALAMAN PENGESAHAN
Laporan perjalanan karya wisata ke
Yogyakarta ini telah disetujui oleh :
Guru Pembimbing 1 Guru
Pembimbing II
( ……………………… ) ( …………………. )
NIP. NIP.
Mengetahui
Kepala SMPN 1 TUGU
__________________
NIP.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja puji syukur
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufi hidayah serta inayah-nya kami dapat menyelesaikan laporan karya wisata
ini tepat pada waktunya
Laopran
karya wisata ini kami susun untuk memenuhi tugas yang berkaitan dengan
pelaksanaan wisata yang kami laksanakan di yogyakarta pada hari Selasa dan
Rabu , 29-30 Desember 2009
Dalm
menyusun laporan karya wisata ini kami tidak lupa mengucapkan banyak trimakasih
kepada Bapak Drs. H. Maryono . M.M, sebagai Kepala SMPN 1 Tugu yang telah
memberikan izin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan Karya Wisata . yang kedua kepada Bu Sumarti
yang telah membimbingkami dalam menyusun laporan karya Wisata. Selanjutnya
kepada Bapak dan Ibu guru yang
mendampingi kami selama pelaksanaan
karya Wisata.
Kami
menyadari dalm penyusunan laporan karya Wisata ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka mengharap kritik dan syarannya demi laporan Karya Wisata
kami
Mudah –
mudahan buku ini dapat bermanfaat dan menunjang kreatifitas bagi para pembaca
dan apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun yang lain kami mohon maaf.
Tugu,
01 Januari 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...............................................................................................................
HALAMAN
PENGESAHAN....................................................................................................
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR
ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................
1.1 Latar Belakang
..............................................................................................
1.2 Tujuan
kegiatan...............................................................................................
BAB II LAPORAN KEGIATAN KARWA
WISATA....................................................................
2.1 Pemberangkatan
............................................................................................
2.2 Keraton
Ngayogyakarta..................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
3.2 Saran
.............................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setelah
mengikuti kegiatan belajar mengajar selama ± 3 tahun disekolah dan sebelum
diadakan UAN, siswa SMPN 1 TUGU memerlukan kegiatan wisata untuk menyegarkan
pikiran dan menambh motifasi belajar.
Selain itu wisata ini juga bisa dimanfaatkan untuk melatih siswa untuk menyusun laporan
perjalanan . kegiatan ini
dinamakan Karya Wisata karena selain
berwisata siswa juga diberi tugas untuk membuat karaya tulis tentang perjalanan
karya Wisata.
Pengetahuan
siswa SMPN 1 TUGU tentang tempat wisata bersejarah masih kurang sehingga karya wisata ini diharapkan dapat menambah wawasan
tentang tempat – tempat bersejarah
sehingga meningaktkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda.
2.2 TUJUAN KEGIATAN
1.
Utuk
mengisi libuaran akhir semester I kelas IX ( Karya Wisata )
2.
Untuk
melengkapi tugas laporan Karya Wisata
3.
Menambah
pengetahuan tentang tempat – tempat bersejarah di indonesia khususnya Jawa
Tengah dan Yogyakarta
4.
Untuk
menambah rasa Nasionalisme
Agar lebih menghargai kebudayaan bangsa dan
peninggalan bersejarah
BAB II
LAPORAN KEGITAN KARYA WISATA
2.1 Pemberangkatan
Selasa malam
tepatnya tanggal 29 Desember 2009 sekolah kami mengadakan studytur ke
kota Yogyakarta. Kami berkumpul pukul 19.00 WIB. Disana kami menti datangnya
bus cukup lama hingga pukul 21.00 WIB. Sambil menanti bus datang , kami diberi
pengarahan dulu oleh pak sandiani dan pak Ismail selama 30 menit. Tidak lama
kemudian BUSnya datang, kami egera masuk
kedalam bus masing-masing, kami berangkat pukul 31.30 WIB.
Pukul
01.00 WIB kami di istirahatkan di kota sergen. Setelah kami istirahat kamipun
meneruskan perjalana
Pukul
04.00 WIB kami baru tiba di pantai
Parang Tritis, setalah itu kami mandi
dan sholat subuh, lalu kami menikmati suasana indahnya pantai, kami juga berfoto-foto bersama, begitu pus kami kami disuruh berkumpul di bus masing – masing.
Setealh
ke parang tritis sekitar pukul 06.00 WIB kami menuju kerestaurant Numai untuk
sarapan . setelah terasa kenyang, perjalanan kamipun di lanjutkan menuju
kekeraton Yogyakarta. Sebelum kami sampai di keraton kami mampir dulu di pusat
jajanan khas jogja untuk membeli oleh –
oleh. Setelah itu kami menuju keraton,
disana kami mengelilingi keraton yang cukup melelahkan bagi kami, tapi ada
manfaatnya juga yaitu menambah wawasan tentang sejarah.
Sesudah
kekeraton kami berbelanja di Malioboro. Disana kebanyakan orang berjualan baju
batik, dari ukuran anak – anak sampai orang dewasa dan lain-lain. Disana cukup
memuaskan dan cukup melelahkan sebab disana sinar mentari begitu menyengat
tubuh kami.
Sekitar
pukul 13.00 WIB hujan begitu lebat, kami
segera menuju ke Candiborobudur, perjalanan menuju Candi memakan waktu ± 1 jam . sesampai disana Hujan mulai reda,
kami segera menuju lokasi. Disana kami diberi wawasan yang sangat luas.
Sesudah
dari Borobudur kami mersa sangat lelah dan lapar, sambil pulang kami mempir
restaurant dan makam malam bersama. Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan
pulang, sesampai dirimah pukul 01.15 WIB.
Kami
merasa sangat senang karena kami dapat menngunjungi salah satu bentuk
kerajaiban dunia yang ada di Indonesia.
2.2 Keraton
Ngayogyokarta
A.
Sejarah Keraton
Yang disebut kraton
ialah tempat persemayaman ratu. ratu
beerasal dari kata – kata : ka + ratu + an = kraton. Juga disebut dengan
kedaton, yaitu : ke + datu + an = kedaton, tempat datu – datu atau ratu – ratu . bahasa indonesianya istana. Jadi kraton
adalah sebuah istana. Tetapi istana bukanlah sebuah kraton. Kraton ialah sebuah
istana yang mengandung arti, arti
keagamaan , arti filsafat dan
artinya kulturil ( kebudayaan )
Dan
sesungguhnya kraton Yogyakarta itu penuh dengan arti – arti tersebut di atas.
Arsitertur bangn –bangunannya , terletak
bangsal –bangsalnya, ukiran – ukirannya, hiasannya, sampai pada warna gedung –
gudungnya punmempunyai arti. Pohon – pohon yang ditanam didalamnya bukanlah
sembarang pohon. Semua yang ada disana
seakan memberi nasehat kepada kita untuk cinta
dan menyerahkan diri kita kepada tuhan Yang Maha Esa, berlaku sederhana
dan tekun , berhati – hati tingkah laku kita sehari – hari dan dan lain – lain.
Siapakah
gerangan arsitek dari kraton ini ? Beliau itu ialah Sri Sultan Hamengku Buwono
I sendiri. Waktu masih muda, baginda bergelar
pangran Mengkubumi Sukowati dan Julukan Dr.f.Pigeund dan Dr.L. Adam di
majalah jawa tahin 1940 : “de bowe master van zijn broer sunan P.B II” (“ arsitek dari Sri Sunan Paku Buwana
II “)
Kompleks
kraton terlerak di tengah – tengah ,
tetapi daerah kraton terbentang dari Sungai Code sampai Sungai Winanga, dari
utara ke selatan, dari Tugu sampai
Krapyak. Nama kampung – kampung jelas. Membeeri bukti kepada kita, bahwa ada hubungan antara
penduduk kampung dan tugasnya di krat5on
pada waktu dahulu, misalnya : Gandekan = tempat tinggalnya prajurit – prajurit
wirabraja, Pasindenan : tempat tinggal Pasinden – pasinden ( penyanyi – penyanyi ) kraton
Daerah
kraton terletak di hutan Grajiwati, dekat desa beringin dan Desa Paceton.
Karena daerah ini dianggap tidak memadai untuk membangun sebuah kraton dan
bentengnya, maka aliran sungai code di belokkan sedikit ketimur dan sungai Winanga sedikit kebarat.
Kraton
Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 atau tahun jawa 1682 diperingati dengan
sebuah candra sengkolo memet di pintu gerbang Kemagangan dan di pintu gerbang Gedung
Mlati, berupa dua ekor naga berlilitan satu sama lainnya . dihalaman kemagangan
ini dahulu diadakan ujian –ujian bela diri yang memakai tombakantara calon
prajurit -prajurit kraton. Mstinya saat
itu sedang marah dan berani.
Luas
kraton Jogja 14.000 m2. Di dalamnya terdapat bangunan – bangunan,
halaman – halaman , dan lapangan – lapangan.
Kita mulai dari halaman kraton utara :
1.
Kedatan
/ Prabayekso
2.
Bangsal
kencana
3.
Regak
Danapratapa ( Pintu Gerbang )
4.
Sri
Manganti
5.
Regol
SriManganti ( Pintu gerbang )
6.
Bangsal
Pancawati ( Dengan halaman kemandangan )
7.
Regol
Brojonolo ( Pintu Gerbang )
8.
Siti
Inggil
9.
Tarup
Agung
10. Pagelaran ( tiangnya berjumlah 64 )
11. Alun –alun Utara ( Dihiasi dengan
pohon beringin dengan jumlah 62 batang )
12. Pasar (Beringharja)
13. Kaptilang
14. Tugu
Angka 64 itu
menggambarkan usia nabi Muhammad 64 tahun jawa atau 64 tahun masehi
Kalau kita dari
halaman kraton pergi ke selatan maka kita lihat :
15. Regol kemagangan ( Pintu Gerbang )
16. Bangsal Kmagangan
17. Regol Gadong Mlati ( Pintu Gerbang )
18. Bangsal Kemandungan
19. Regol Kemandungan ( pintu Gerbang )
20. Siti Inggil
21. Alun – alun selatan
22. Krapyak
Ditengah –
tengah halaman kemandungan kidul
berdirilah sebuah bangsal, namanya
Bangsal kemandungan. Bangsal ini bekas pasangrahan Sri Sultan H.B.I di desa Pandak Karangnangka
waktu perang Giyanti (1746 – 1755)
Kapyak ialah
sebuah padium tinggi dari batu bata
untuk Sri Sultan, kalu baginda sedang memperhatikan tentara atau
kerabatnya memperlihatkan ketangkasanya
mengepung, memburu atau mengejar rusa. Kompleks kraton itu di kelillingi oleh
tembok lebar, benteng namanya. Panjangnya 1 km berbentuk empat persegi ,
tingginya 3 1/2 m, lebar 3 sampai 4 meter. Beberapa
tempat di beteng itu ada gang atau tempat untuk menyimpan senjata atau amunisi,
di ke-empat sudutnya terdpat bastion –bastion dangan lubang – lubang kecil di
dindingany untuk mengintai musuh. Tiga dari bastion – bastion itu sekarang
masih bisa dilihat. Benteng itu di sebelah luar di kelilingai oleh parit lebar
dalam .
Lima buah
pelengkung atau pintu gerbang dalan benteng menghubungakan kompleks karaton dengan dalam . pelengkung -=
pelengkung itu ialah :
1.
Pelengkung
Tarunasura atau Pelengkung Wijilan di sebelah timur laut
2.
Plengkung Jogosuro atau Plengkung Ngasem di sebelah
barat daya
3.
Plengkung
Jogoboyo atau Plengkung Taman sari disebelah barat
4.
Plengkung
Nirboyo atau Plengkung gading disebelah
selatan
5. Plengkung Tambakboyo atau plengkung
gondomanam disebelahtimur
Dimuka
tiap – tiap plengkung ada jembatan yang mengubungkan daerah daerah kraton
dengan daerah luar. Kalau ada bahya , maka jembatan – jembatan itu dapat di
tarik keats, menutup jalan masuk kedaerah dalam benteng. Sementara itu pitu
–pintu plengkungan di tutup rapat.
Plengkung
– plengkung itu di tutup pada jam 8 malam di buka kembali pada jam 5 pagi
dengan tanda bunyi gendering dan terompet dari prajurit -prajurit
B. Keadaan Lahiriah
Bahwa kraton Yogyakjarta
mempunyai arsitektur sedemikian rupa, membujur begitu panjang , jumlah jalan
keluar masuk ada 9 buah , 5buah jaln bertemu di alun alun selatan , kalau ada
pohon yang mati diganti dengan pohon
semacam itu juga, menunjukkan kepada
kita bahwa ssegala sesuatu di dalamya mengandung arti dan maksud
tertentu ,
Marilah kita selidiki
lebih lanjut . kita mulai dari selatan disana terdapat Krapyak – Krapyak ialah sebuah tempat tinggi
( podium ) untuk menglihat pemburuan
rusa . didekatnya terletak kampung mijen
( wijen )
Jalan besar membujur
lurus ke utara , sepanjang jalan di tanami pohon asemdan tanjung masuk melalui plengkung gading kedaerah
kompleks kratoin yang sesungguhnya. Di pnggir alun – alun selatan , kita lihat
2 batang pohon beringin , di berinama “ wok “. Keliling alun –alun di tanami
pohon – pohon paket dan kuweni.
Alun
– alun ini di beri pagar tembok kelilingnya , terletak di dalam konpleks dalam
kraton. Terlihat agak jauh plengkkung Nirbaya ( gading ) beringin bernama wok
sedikit kelihatan.
Ke-2
beringin di tengah – tengh bernama Supit-urang . pagernya mempunyai “design“
busur atau sifat pemuda – pemudi .
Disebelah
utara alun –alun terdapat sebuah trateg,
sebuah tempat berteduh , beratap ayam -
ayaman bambu dan kanan – kirinya
di tanami pohon – pohon gyam. Kanan – kiri setihinggil ada 2 buah jalan yang
bertemu satu sama lainnya di regol kemandungan , sebelah utara siti hinggil .
jalan ini dio sebut “ pamngkang “ .di siti hinggil ini dahulu terdapat sebuah
bangunan berbentuk pendopo, di tengah – ada selogolangnya , tempat duduk Sri
Sultan. Halaman Sitihinggil di tanami pohon
“soka” dan pohon” palem cempora” bunga pohon . pohon ini rupanya bagus
sekali, berambut halus, berkumpul dalam 1 tangkai bunga. Rupanya merah dan
putih kalau Sri Sultan dudukl di atas selogilang tengah – tengah pendopo sitihinggil ini .
baginda selalu dihadap kerabat kraton dan abdi – abdi dalem lainnya , priya wanit a, banyak sekali
kanan kiri sitihinggil ada kamarmandinya.
Kemudian
kita sampai di hlaman kemandungan melalui regol kemandungan .halaman ini di
tanami dengan pohon – pohon kepel, cengkir gading dan palem.2 buah jalan ke
kanan dan kekiri menghubungkan halaman ini dengan dunia luar .
Kalu
kita melanjutkjan perjalanan kita ke utara ,
maka kita melalui regol
gadungmlati sampailah di halaman “kemanggangan” di halaman ini ada
sebuah jalan kebarat menuju “dapur
kraton” gebulen dan jalan lain ketimur , ke “ dapur keraton” sekul langgen.
Kita
masuk Regon kemagangan dan sampailah ke
pelataran kedaton. Sampai disini , berhentilah kita dahulu untuk kembali lagi
ke selatan, menelidiki arti abtiniah bagian ini
C. Arti Simbollik dari Kraton
1. krapyak adalh sebuah
gambaran dari tempat asal roh-roh di sebelah utara terletak
kmapung mijem . brasal dari perkataan wiji ( bening ). Jalan lurus ke
utara kanan kiri di hiasai dang pohon Asem dan Tunjung menggambarkan kehidup anak yang lurus bebas
dari rasa sedih dan cemas rupanya nengsemaken “ (menarik ) serta
di sajung - sanjung selalu
istimewanya oleh ibu bapaknya.
2. sapailah
kita pada plengkung Gading atau
plengkung nirbaya . plengkung ini menggambarkan
batas periode sang anak menginjak
dari masa anak – anak kemasa pra-puber. Rupa dan tingkahnya masih
mengsemkkan (pohon asem ) apa lagi suka menghiasa diri ( nata sinom ). Sinom adal daun asemayng msih
muda, rupanya hijau daun muda, sanagt
maenarik, tetapi berati juga rambut halus-halus di dahi pemudi Sinom itu selalu
di pelihara dengan cermat oleh pemudi – pemudi karne menambah kecantikanya
3. sampailah kita di alun –alun selatan . disisni kita lihat 2 pohon
beringin bernama “wok”. Wok bersal dari kata “bewok”2 pohon beringin di
tengah – tengah alun –alun menggambarkan bagian badan kita yang rahasia sekali
maka dari itu diberi pagar batu bata. “ jumlahnya “ yaitu 2 menunjukakan
laki-laki “ namanya “ yaitu Supit-urang.
Menunjukkan perempuan 5 buah jalan raya yang bertemu satu sama lainnya di sisi
menggambarkan panca indra kita. Keliling
alun – alun di tanamai pohon Kweni dan Pakel artinya sang anak sudah Wani ( berani ) karena sudah “ Akil
baligh”
4. kita menuju terus ke utara ke Siti tinggil di sisni ada sebuah
trategg atau tempat istirahat bertap ayamana bambu kanan – kiri tumbuh pohon-
pohon Gyam dengan daun – daunnya yang
rindang serta bungan – bungannya yang harum wangi menggeambarkan rasa pemuda –
pemudi yang sedang dirindu cainta asmara
5. ditengah – tengah stiti Tinggil dahulu ada pendaponya dan di
tengah -tengah lantai adad
selo-gilingnay , temnpat sisinggahan Sri
Sultan . kana kiri tempat dududk kerabat kerabat dan abdi dalem lain-lainnya
. menggambarkan pemuda – pemudi duduk
bersndingan di kursi temanten . pohion – pohon yang di tanam disisni ialah
mangga Cempora dan saka , menggambarkan dari bercampurnya benih manusialaki dan
perempuan. Disebealh timur dan barat ada
kamarmandinya . Siti Hinggil ini dilingkari oleh jalan, pemengkang namanya.
6. halaman kemandunagn , pohon yang di tanami
di sisni ialah pohon kapel, palem (
mangga), cangkir gading serta jambu
darsono . menggambarkan benih dalam kandungan sang ibupohon palem
menggambarkanpoda gelem , ats kemauna bersama . Jambu Dersaono dari kader sih
ing sesama menggambarkan karena di liputi
oleh kasih sayang atau cint asatu sama lainnya. Pohon
menggambarakan bersatunya kemauan ,
bersatunya benih bersaatunya rasa dan cita – cita. Cengkir gasding di
pakai padad upacara “ mitoni “ yaitu memperingati sang bayi sudah
7 bualan di kandungan. Jalan kecil kekanan
dan kekiri menggambarkan pengaruh -pengaruh negatif yang dapt mengganggu
pertumbuhan sang Bayi.
7. Melalui Regol Gendunbg mlati , sampailah kita di kemaganagan
jalan di sisni menyempit ( di buat sempit ) kemudian melebar dan terang
benderang . menggambarkan sang bayi telah lahir dengan selamat menjadi magang ( calon ) manusia. Kepadanay
telah telah tersedia makan yang cukup. Jalan besar kekanan , kekiri kemegahan menggambarkan juga pengaruh negatif
/ positif ats perkembanagan sang anak.
D. Upacara Grebeg
Grebeg adalah upacara keagamana di
kraton , yang di adakan tiga kali setahun , bertepatan dengan hari lahirnya
Nabi Muhammad s.w.a ( Grebeg Maulud ) , hari
raya Idul Fitri ( Grebeg sawal)
dan hari ray aadha ( grebeg Besar).
Pada hari
itu Sri Sultan berkenan memberikan sedekah berupa gunungan – gunungaan berisikan makaan dan lain – lain kepada
rakyat. Upacara seperti itu di
sertai denagn upacara penembah tuhan
yang Maha kuasa oleh sri sultan
sendiri di sitihinggih –utara dan
kemudianpembacaan doa oleh kyai penguluuntuk kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat, keagungan agaman dan kebahagiaan serta kemakmuran rakyat keagungan
agama dan kebahagiaan serta keselamatan
kraton dan banagsa pada umumnya.
Setealh
keluar dari regol Sri Menganti , Sri Sultan melihat di hadapan nya Bongsal
Panconoti . Panco berati lima , simbol dari panca indranya kita , Niti Berati
meneliti, menyelidiki, memeriksa. Disinilah Sri Sultan mulai meneliti panca
indranya dan mulai menyatukan pikiranya
untuk sujud kepada tuhan yang maha kuasa, menjujung tinggi perintahnya .
karena itu lah dikanan kiri ponconiti di tanami pohon – pohon tunjung halaman
di mukanay disebt Kemandungan .
mandung berati mengumpulkan . tanaman
yang berada di sebelah utara halaman ini adalah Photon Kepel dan Cengkirgading.
Kepel
atau kempel berati menjadi padat atau beku Cengkirgading berwarna Kuning .
Warna kuning adalah simbol sesuatu yang mengandung makna ketuhanan. Jadi semua
mempunyai arti, : “ Kumpulan dan
padatkanlah tuan mempunyaio panca indranya, dan fikirkanlah tuan akann
bersyujud di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa” melalui Regol
Brajonolo. Sri Sultan Nik tanggga., lantai dan dimukanya terlihat olehnya sebuah tembok dari
batu bata tersebut “renteng mentog baturono”
Sri Sultan
kemudian naik tangga- lantai, membelok kekanan . tampaklah dihadapanya sebuah
pohon jambu Tlampok Arumini mengandung arti : “ Berkatalah selalu yang harum –
harum, bicaralah selalu bijaksana agar nama tuan berbau harum diseluruh dunia”.
Sekarang ini Sultan berada di Sitihinggil betul – betul , di sebelah kiri
beliau , Sri Sultan melihat pohon – pohon kemuning , ditanam berjejer empat disebelah selatan.
Bangsal
Witono Artinya “ Heningkanlah Fikiran Tuan “. Kemudian baginda naik Bangsal
witono itu adalh tepat pusaka –pusaka kraton saat upacara Gredeg. Ditebing lantainya ssebelah barat terdapat
sebuah Cendrosengkolo berbunyi :”Tiniti
Piratining Madhya Witono” atau tahun 1926 (masehi). Tahun – tahun waktu bangsal
dimulyakan oleh Sri sultan H.B.VIII
Sebelum
Sri sultan Duduk diSinggasana Diatur dahulu di Bengsal Menguntur Tangkil ileh dua abdi dalem kraton yang namanya
berawalan Wignya dan Derma . tiap –tiap pegawai kraton menurut
golongan jabatannya , misalnya Wisnyasekarta. Wagnyamenggala dan sebagainya
atau Dermosemono, Dermokalpita dan sebagainya . awalah wignya tembok , pedang
dan lain – lain sedangkan awalan Dermo
menunjukakan jabatan akli ukir mengukir
, ini mempunyai arti , “Hendsaknya tuan Winya (
Pandai , Bisa , mampu )duduk disinggasana, dihadap oleh rakyat tuan karena tuan
hanya sederhana (sekedar) mewakili tuhan
yang maha kuasa “ itulah sebabnya Sri Sultan mempunyai gelar : Abdurrachman
Sayidin Panatangama Kalifatullah.
E. Bangsal Mengatur Tangkil
Yang disebut Bangsal Menagatur
Tangkil adalah sebuah bangsal keril yang terletak di trateg Sitihinggil . jadi
seebuah bdangsal di dalam bangsal ini
mempunytai arti , bahwadi dalam badan kita
(wadag)ada roh atau jiwa menyentur tangkil beratitempat yang tinggi untuk anangkil , yaitu untuk
menghadap tuhan Yang Maha Esa dngan rasa mengheningkan cipta atau bersemedi di
belakang bangsal mengatur tangkil ada sebuah bangsal besar yaitu bangsal
witono, mengandung arti – arti wiwitono atau mulailah ! pada saai sri sultan
muali bersemedi di bangsal manguntur tangkil, baginda memberi isyarat kepada
ibdi dalem pemukil gamelan kiyai
monggang untuk bermain perlahan lahan dan tidak keras, menurt rhytme keluar masuknya nafas.
Gambaran dari saat seperti
itu dapat kita liha dari duduknya
abdi dalem ”keparak”dimuka bangku
penyangga kaki sri Sultan. Artinya: Sri Sultan sudah “keporek” (dekat ) tuhanya
untuk atas namanya menjalankan hukum raja kepada rakyatnya . rakyat itu terdiri
dari bermacam – macam tingkat , kedudukan serja pekerjaan , digambarkan dengan
bermacam- macam warna dan corak pakaian
para abdi dalem yang pada saat itu duduk mengelilinginy a,ada yang
berbaju kuning , merah, hijau , hitam
dan lain lainnya ada yang kampuhan , ada
yang kulut , ada yag berdasterbiasa, ada yang tak berbaju, tetapi bajunya di
lilitkan di kerisnya ,ada yg cacat dan lain-lain,terlalu banyak untuk di sebut
semua, tetapi dalam garis besarnya tiap –tiap
kedudukan dan pangkat mempunyai cara dan warna pakaian
sendiri.pengalaman dalam bersemasi , di
gambarkan denagn adanya ampilan -
dalem yaitu : banyak , dalang , sawong ,
galing , ardawakila, karuams, kutuk ,
kandil dan sput,masing masing di bawa oleh manggung manggung yaitu gadis gadis
yg pasa upacara grebeg saja. Semua ada 9 orang , ampilan dalem ada 9 macam,
prajurit kraton, ada 9 bendera( peleton), jalan keluar masuk kraton ada 9 buah.
Angka 9 ini banyak kita jumpai di keraton dan menghgambarkan ada 9 orang wali,
penyebar agama islam di jawa, juga ada 9 lubang di badan kita.
Caondrosengkolo berdirinya gedung
prabayeksa tempat pusaka – pusaka keraton yogyakarta-pun berbunyi juga “warna
sang rasa tunggal “1694 jowo.
F. Rintangan-rintangan Dalam Semadi
Tepat di muka Tratag Sitihinggil dan Bangsal Manguntur Tangkil,terdapat
sebuah bangunan bernama Tarub Hagung. Bangunan ini berdiri atas 4 tiang dari
besi(pilar besi) dan mempuyai bentuk empat
persegi. Arti bangunan ini ialah : Siapa yang semadi atau gemar semadi,sujud
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,berada dalam suatu keagungan. Menurut Garis lurus
pemandangan mata ke utara,kita lalui pagelaran,tempat dimana patih dan pegawai
bawahannya ”sowan”atau duduk menunggu “dawuh”atau perintah sri sultan. Gelar
berarti terang. Siapa yang sedang menjalankan semadi berada dalam suasana
terang benderang,karena dapat penerangan dari Tuhan sendiri.
Di tengah-tengah terlihat gerbang pagelaran. Arsitektur pagar pohon
beringin terdiri dari garis-garis tegak lurus,berbeda dengan pagar supit urang
di alun-alun selatan. Arti dan fungsinya berbeda. Sayang sekali pemandangan “di
kotori” oleh tiang-tiang listrik.
Alun-alun itu menggambarkan suasana “nglangut” suasana tanpa
tepi,suasana hati kita dalam semadi. Pohon beringin di tengah-tengah alun-alun
menggambarkan suasana. Seakan-akan kita terpisah dari diri kita
sendiri,seakan-akan kita kembar. Microtosmos bersatu menjadi macrotosmos.
Simpang empat di sebelah utara. Pengurakan menggambarkan goda-goda dalam
semadi. Kita tak boleh ke kanan atau ke kiri,tetapi terus ke tujuan kita.
Pasar
Beringharja,gambaran rintang-rintangan atau goda-goda dalam semadi yang hebat.
Apakah yang tidak ada di pasar? Semua ada ada : Wnita-wanita cantik,makanan
lezat,minuman segar,kain bagus warna-warni,bau-bauan yang wangi dan sedap.
Setelah
ini kita sampaikan di kepatihan. Seorang patih adalah seorang pegawai tertinggi
dari Sri Sultan yang besar sekali kekuasaannya. Memuat arti godaan dalam semadi
berupa kekuasaan,derajat,pangkat dan semat(uang).
Sampailah
kita sekarang di akhir tujuan kita. Tugu simbol dari tempat Alif Mutakalriman
Wahid,badan,ilafi,bersatunya kawula dan gusti,bersatunya hamba dan Tuhannya.
Suasana dalam cita rasa kita,yang member keyakinan dan izin dari Tuhan Yang
Maha Kuasa.
Kemudian
Sri Sultan member isyarat memberangkatkan prajurit-prajurit kraton,terdiri dari
sembilan pleton. Ini untuk memperingati jasa-jasa Wali Songo,Sembilan orang
penyebar agama islam di jawa.
Selesai
prajurit-prajurit berdefile di muka sri Sultan menyusul keluar sdekah Sri
Sultan gunungan-gunungan,laki-laki dan perempuan,berisi makan makanan,jodoh dan
lain-lain di bawa ke masjid besar Yogyakarta.Di sana olek Kyai penghulu
dibacakan doa-doa untuk keselamatan Sri Sultan,kesejahteraan dankegungan
agama,nusa dan bangsa.
Perlu juga di terangkan di sini,bahwa keluarnya
gunungan-gunungan dari kraton menuju ke masjid besar itu sepanjang jalan di
beri penghormatan salvo dari prajurit-prajurit kraton dan di kawal oleh dua
pleton prajurit pula,sampai ke pintu gerbang masjid besar. Prajurit-prajurit
pegawai gunungan ini berunifrom hitam dan satunya merupakan symbol dari sifat :
tetap suci.
G. JENGKAR DALEM
Jengkar dalem artinya
pulang ke kraton,menggambarkan pulangnya kita semua kealam baka. Setalah
meninggalkan Sitihinggil,sampailah Sri Sulta di Keamandungan Lor. Di situ di
lihatnya pohon-pohon kebon. Ini mengandung arti “Tangkeben(tutuplah!) mata
saudara,telinga saudara,rasa saudara,sebab saudara sebentar lagi akan menginjak jaman sakaratul maut”.
Kemudian masuk regol
Sri Manganti. Dahulu Sri Sultan berkenan duduk sebentar di bangsal Sri
Manganti,di jemput oleh permaisuri serta putra-putra Sri Sultan. Ini
menggambarkan waktu kita telah menginjak di alam Baarzah. Kemudian datanglah
dua orang Bupati Nayangka kepadanya untuk mohon perintah Sri Sultan atau untuk
mengaturkan minuman kepadanya. Ini menggambarkan datngnya dua malaikat yang
member pelajaran-pelajaran atau petunjuk-petunjuk agama islam berdasarkan kitab
Al-Quran di alam Barzah.
Di halaman Sri Manganti ada sebuah bangsal lagi,di sebut
bangsal Rajumas. Ini mengandung arti supaya kita menimbang-nimbang mana yang
betu,mana yang salah,jangan sampai ingat lagi pada keduniawian,istri dan
anak-anak yang kita tinggalkan.
Di sebelah selatan Sri
Sultan melihat gedung tinggi,besar,yaitu gedung Puwaretna. Ini mempunyai arti : “kita harus selalu ingat kepada
asal mula kita”.
Gedung tinggi di sebelah
selatan adalah gedung Purwaretna. Di atas regol ada sebuah bulatan atau dengku
mengelilingi jagad atau buwana. Mengelilingi dalam bahasa jawanya : Hamengku.
Keduanya dapat di baca Hamengku Buwana,nama Sri Sultan. Dua ekor binatang di
bawahnya namanya slira-slira adalah delapan. Semua berarti : Hamengku Buwana VIII.
Perhatikanlah patung
raksasa putih kanan kiri regol!
Purwa = pertama = asal
Retna = intan, cahaya
Gedung Purwaretna ini bertingkat
tiga,gambaran dari Baital Makmur,Baital Mucharam dan Baital Mucaddas(Betal
Makmur,Baital Mukaram dan Baital Mukaddas). Jendeloa ada 4 kiblat atau empat
tingkat ketauhidan,yaitu Syari’at,Tharikat,Chakekat,Ma’rifat. Kemudian Sri
Sultan melihat regol dana pratapa. Kanan kiri di Tanami pohon jambu Dersono.
Dersono berarti baik,utama regol dana pratapa member nasehat kepada kita :
“sebaik-baik manusia ialah ia yang dapat membedakan antara baik dan jahat”.
Setelah melalui regol
dana pratapa, Sri Sultan sampai di pelataran Kedaton dan naik ke bangsal
kencana. Perkataan “kencana”itu mengandung sifat-sifat,anasir-anasir yang
bercahaya. Bangsal kencana adalah gambaran bersatunya kawula-Gusti. Maka dari
itu Condro Sengkolo berdirinya bangsal kencana ini berbunyi : “trus satunggal
panditaningrat”atau tahun 1719.
Kemudian Sri Sultan
masuk ke Gedung Prabayeksa. Di dalam gedung ini ada sebuah lampu yang tak
pernah padam,bernama Kyai Wiji. Praba artinya cahaya,Yeksa berarti besar,jadi
cahaya yang besar/terang. Semua di atas itu mengandung arti : Menurut
kepercayaan,perjalanan roch di jaman akhirat itu mengikuti jalannya cahaya
sampai di sebuah tempat yang tetap,yang terang dan langgeng.
Sebelah kanan Gedung
Prabayeksa berdirilah sebuah bengunan besar,bercat kuning,Gedung Kuning
namanya. Gedung ini ialah gambaran tempat roh-roh yang telah
hening,bening,murni,yaitu surga langgeng kuning adalah warna segala sesuatu
yang bersifat Ketuhanan. Semua di atas itu hanyalah gambaran-gambaran
saja,suatu nasehat dari orang tua kepada turun turunanannya secara
Visual-Educatief. Nyatanya terserah kepada Tuhan Maha Tau.
H. penjelsan.
hidup
manusia itu berasal dari “samun “ atau “ bahan “ ( Adam) itu berarti permulaan
). Suasana kosong dalam kekosongan, sunyi dalam kesunyisn . Pongkal dari asal
itu tersebut “ syaruri”” yang ada hanya tuham Yang Maha Esa . bahwa tuhan itu ada , terbukti dari karyanya.
Salah satu karyanya ialah manusia yang tidak mustahilnya kumon malaria dapat
megggambarkan penderiataan moloria yang
di hinggapinya , dari semua mkhluk tuhan hanya manusialah yang mampu merasakan
keagungan tuhan dan mamapu berterima kasih. Kepadannya. Bahkan ada sebutan
“tuhan “ itu karena ada manusia, tapi adanya manusia kateran tuhan. Maka
hubungan tuhan denagan manusisa itu dapat di samakan dengan adanya matahari
dengan sinarnya.. matahari tanpa sinar
bukananya matahari: sinar tanpa matahari mustahail.adanaya sinar karna
matahari Allah Menjadikana mamusia karena
“Maha Kuasanya” yang di sebut “Kun” Dari “ kun” timbullah ( lahirlah)
berwujud belum mempunyai bentuk. Benih
itu dikaitkana masih berada di alam “nurkat gaib” dan berupa sinar atau
cahaya.
A, BADAN ROKHANI
Manusia mempunyai badan rkhani itu artinya “ lngsun” sudah memiliki
bentuk yang halus yag disebut “anis”
sejatinya . Anasir itu terbentuk oleh 4 macam
daya , yaitu :
1.
sari , Tirta kamandanu disebut “rahmano” berupa cahaya putih seperti
bintang
2.
Sri Bakastara disebut Rokh illafi” berupa cahaya
merahseperti matahari
3.
Sari Marutu disebut “ rokh robani” berupa cahaya
kuning sepertoi bulan
4.
sari suasana adalah pengikat ketiga sari di atas
dan kemudian merupakan “ wadah” atau “wadag”kita
kalau bersatunya 3 macam
sari itu sama ukuranya , cahaya – cahaya itu gantinya warna menjadi hijau muda. Inilah yang di sebut “ cahaya benih”
dan letak kemudiana hari akan menjadi tempatnya
“ ingsun “ . pebedaan
[perbandingan ukuran ketiga sari satu sama lain menimbulkan 9 warna yaitu : 1. hijau , 2 hijau pupus , 3. biru
tua 4. biru muda 5. hitam, 6. putih, 7 kuning, 9 ungu. Inilah yang
dinamakan “cahaya siwi”atau cahaya anak “ tiap- tiap warna mempenagrihi
watak sang ank yang akan lahir.
“ Wiji Siwi” benih anak itu yang memiliki fihak laki laki , fihak wanita menjadi wadahnya priya – wanita yang ingin
mempunyai keturunan seyogyaanya melihat dulu “wiji siwi” di dalam gaib dengan
bersenedi kemudian baru tidur bersana.
Kalau fihak wanita bersedi juga pada waktuitu , maka keinginan meraka akan terlaksana
, karena “wiji siwi” telah bersedia , kecuali kalau ada sesuatu hal,
misalnya penyakit atau baker atau takdir
yang tidak memungkinkan.
B. BADAN JASMANI
Setelah
terjadi perseteruan oleh “wiji siwi” dari fihak laki laki dan “wiji Telur” dan
fihal perempuan, naka dengan karunia Tuhan terjadilah badan jasmani dari callon
bayi,yang terdiri dari 4 sai yaitu ;
1.air 2.
panas 3. hawa dan daging
1.toya 2.
Grama , 3. angina dan 4. Bumi
Sari sari
dan panas air dan daging, kalau bersatu
di sebut trimurta. Daya ketiga dari ini
melahirkan pramaya yang bersemayam di jantung . dari jantung inilah nanti akan
tumbuh seorang bayi. Alam ini dinamakan “alam baka” atau “soyaruri”dengan kata
kata popular: dari calon bayi itulah yang akn tumguh duluan adalah jantungnya
dan belum dapat apa apa kecualai denyut dan tumbuhnya . jantung ini mempunyai 3
daya yang disebut daya Tripurasa .
Tripurasa melahirkan kemudian Triploka , ayitu : dimak , jantung dan pringgil atau juga Ngendraloka , guruloka
dan janaloka. Di dunia islam di sebut :
Betal makmur. Betal makkaram dan betal mukadas . dengan kata –kata popular : mulai denan jantung
mulailah rumbuh bagian – bagian otk dan kemaluan dari jantun lahirlah 3
kekuata dan akhirnya tiga ( suasana) loka berarti empat.
1. BETAL
MAKMUR
Batal
makmur adalah uatu tempatatau suatu susasana sari mana segala sesuatu di
rancang untuk kemudidan di jalankan.disinilah tempatnya budhi, pikiran dan
angan- angan. Siapa yang dapat mengheningkan atau menjernihkan ketiga – tiganya
, akan menjadi awas atau waspada serta bijaksana .
2. BETAL
MUKARANG
Betal
mukarang berate tempat larangan . disini tinbullah “ kemauan yang pertama “
atau “wahyaning asyik”. di katakana larangan sebap kemauan itu ada yng jahat
ada yang baik.. kalau tidak waspada , dapat mencelakakan kita.
3. BETAL
MUKADAS
Betal
mukadas di sebut juga tempat pasucen . dari sinilah atau dengan inilah Tuhan Yang maha suci melahirkan
Mahluk baru dengan keheningan dan cinta
kasih saying.
C.
ZAT ASAL WADAG
Zat
asal wadag (badan itu terdiri dari tempat anaasir:
I
Grama atau panas , berasal dari rokh ( daya )mealhirkan 4 macam nafsu yaiu:
a.
Aluamah , mempunyai cahaya hitam
b.
amarah , mempunyai cahaya merah
c.
suplah , mempunyai cahaya kuning.
d.
mutmainah , mempuyai cahaya ptih.
II.
angina atau hawa mengakibatkan :
a.
Nafas
b.
Ampas
c.
Tan nafas
d.
Mupus
III
Toya aatau Air, mengakibatkan rokh (
daya )
a.
Rokh jasmani
b.
Rokh nirani
c.
Rokh Nabati
d.
Rokh Hewani
IV
Bumi atau daging ( Otot) , melahirkan 4
bagian ;
a.
Darah
b.
Daging
c.
Tulamg
d.
Sumsum
D. BANYU URIP
Banyu urui atau toya gesang (
Levenssap) itu memberi hidup dan tenaga
kepada Rokh jas mani dan menjadi panhkal
Hihup rasa yang bertebaran ke seluruh panca – indara. Kalau “banyu Urip” ini
keadaanya makun menipis , berate ajalkita mendekat.
E.
ROKH ILLAPI
Rokh Illapi bersal dari sari cahaya
matahari. Sinarnya merah seperti sinar matahayi di pagi hari. Bersemayam di
jantun , tugasnya memberu daya hidup keoada cahaya – cahaya lainya.
F.
LINTANG JOHAR
Lintang
Johar itu berasal dari sari marota ( HAwa) cahaya kkuning jernih seperti sinar
bulan. Bersemayam si badan manusia di empedu , mempuyai daya mengatur keluar
masuknya Hawa di Paru – paru .
Setelah alat –alat bayi sedah
lengkap tesedia , maka sang bayi menerima “mudhah” 5 macam lagi yaitu :
1.
Nur
2.
rasa
3.
Rokh
4.
Nafsu
5.
Budi
Maka sang bayi siap tuk lahir di dunia ini >> Lanjut Post Berikutnya
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih ^^