Langsung ke konten utama

KUALITAS PENDUDUK MENURUT PERTUMBUHAN PENDUDUK



Jumlah Penduduk yang Besar

Jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Indonesia selain mempunyai wilayah yang luas, juga mempunyai jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk ini adalah masalah yang serius bagi negara, sebagai contoh, pulau jawa yang luas nya hanya 7% dari luas Indonesia telah di huni sekitar 60% penduduk Indonesia, kondisi ini mengakibatkan berbagai dampak :

  • Persaingan Lapangan Pekerjaan
  • Persaingan Untuk Mendapatkan Pemukiman
  • Meningkatnya Jumlah Kemiskinan
  • Rendahnya Kesempatan Pendidikan

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha, antara lain sebagai berikut:
  • Mensosialisasikan program keluarga berencana dari masyarakat desa sehingga masyarakat kota.
  • Peningkatan produksi pertanian dengan pemberian bantuan bibit, obat-obat, serta pupuk.
  • Menyebarluaskan pendidikan kependudukan ke berbagai jenjang pendidikan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam bidang kependudukan.

Pertumbuhan Penduduk yang Cepat

Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi, yakni sekitar 1,98% per tahun. Untuk menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan program Keluarga Berencana. Dengan program Keluarga Berencana ini pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk telah menurun menjadi ± 1,6 persen. Struktur penduduk Indonesia memberat pada penduduk usia muda, hal ini sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 - 14 tahun pada tahun 1980 mencapai 40,3 persen dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,2 persen. Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7 persen dan 34,2 persen.

Akibat pertumbuhan penduduk yang cepat antara lain sebagai berikut :
  • Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan tingginya angka pengangguran.
  • Persebaran penduduk tidak merata. Penduduk Indonesia tahun 2004 sejumlah 206.246.595 jiwa, 64% di antaranya tinggal di Pulau Jawa.
  • Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi.
  • Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja.
  • Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk. Demikian pula permasalahan lingkungan hidup sangat luas, misalnya merosotnya kuantitas dan kualitas sumber alam, tercemarnya lingkungan fisik, dan timbulnya dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan sosial.

Persebaran Penduduk tidak Merata

Banyaknya masyarakat Indonesia yang bermigrasi ke kota-kota besar mengakibatkan terjadinya kepadatan di kota-kota besar. Namun fasilitas dan perekonomian di daerah perkotaan semakin meningkat. Sedangkan pada daerah yang ditinggalkan penduduknya tidak mengalami kemajuan sama sekali sehingga terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan daerah perkotaan dan pedesaan.

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap kilometer pada suatu wilayah negara.

Upaya mengatasi jumlah penduduk yang tidak merata. Berbagai macam usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka mengatasi jumlah penduduk yang tidak merata antara lain:
  • Menggalakkan program transmigrasi dengan menyediakan fasilitas bagi transmigran, seperti tempat tinggal, penyediaan lahan dan mempermudah proses pelaksanaan transmigrasi.
  • Mempermudah pelayanan kepada penduduk yang akan bertransmigrasi.
  • Untuk mengatasi kepadatan penduduk terutama di kota-kota besar pemerintah melaksanakan pembangunan dengan membuka lapangan kerja di daerah pedesaan
Komposisi Pendudukan yang kurang Mengantungkan

Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin. Di Indonesia jenis kelamin wanita lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini menyebabkan banyaknya penduduk usia muda sehingga rasio ketergantungan sangat tinggi.

Akibat timbul dari kondisi komposisi tidak menguntungkan dari penduduk 0 – 14 tahun adalah :
  • Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga yang harus menjadi beban tanggungannya oleh penduduk produktif (15 – 64 tahun) sebesar 1.125.099 terhadap penduduk tidak produktif (0 – 14 tahun dan 65 + tahun) sebesar 590.419 sangat berat sehingga mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi dan hayat hidup.
  • Meningkatnya angka Ketergantungan
  • Aspek pemenuhan ekonomi, dimana kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitas) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition), bila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0 – 5 tahun ) hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 sebesar 210.646 akan mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental (mental retardation), akibat lanjut mutu Sumber Daya Manusia masa yang akan datang rendah.
  • Aspek Pendidikan yang memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua, apabila kemampuan ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yang mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang.
Arus Urbanisasi

Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Akibat dari meningkatnya proses urbanisasi menimbulkan dampak-dampak terhadap lingkungan kota, baik dari segi tata kota, masyarakat, maupun keadaan sekitarnya adalah 
  • Mempersulit peraturan proses perpindahan desa ke kota
  • Meningkatkan pelaksanaan siskamling agar masyarakat desa merasa lebih terjamin keamanannya.
  • Pembangunan sarana yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa, seperti KUD dan pembangunan sarana irigasi.
  • Menggalakkan program keluarga berencana untuk menekan laju pertumbuhan penduduk desa.
  • Peningkatan fasilitas kehidupan masyarakat desa, seperti sarana angkutan, kesehatan, jalan, pendidikan dan lain sebagainya.
  • Menerapkan system desentrlisasi dalam pelaksanaan pembangunan. Kegiatan pembangunan tidak hanya berpusat di kot saja, malinkan tersebar di daerah – daerah lainnya. Sehingga masyarakat desa yang mencari pekerjaan tidah harus dating ke kota.
  • Memperlancar arus lalu lintas yang menghubungkan desa dan kota, sehingga orang desa yang bekerja di kota tidak usah menetap di kota
  • Desentralisasi industry
  • Peningkatan masyarakat desa dengan melakukan intensifikasi pertanian dalam pengembanagna industri kecil.
  • Membangun jaringan listrik di wilayah pedesaan dan lain sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGATASI "Kontrol disembunyikan. Tekan untuk menampilkannya" di GOOGLE DOKUMEN

Oke pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang mengatasi masalah tersebut. Langkah-langkahnya sebagai berikut : - Pertama tekan tombol "F11" pada keyboard - Kedua tekan tombol "ESC" pada keyboard - Ketiga untuk keluar full screen mode tekan tombol "F11" pada keyboard Semoga berhasil dan terima kasih sudah berkunjung

contoh Karya Tulis Ilmiah "BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA"

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba  ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan  tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop. Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah  resah terhadap narkoba ini, sebab  generasi muda masa depan bangsa  telah banyak terlibat di dalamnya. Akibat leluasannya penjualan narkoba  ini, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan per

RAGAM GERAK TARI TURONGGO YAKSO (Kesenian Trenggalek)

Kareografi Tari turonggo yakso bersifat bebas, gerakan tarinya bersifat dinamis dan energik, mengikuti iringan gamelan yang mengiringinya. Gerakan tari turonggo yakso berpusat pada gerakan kaki, gerakan tubuh dan gerakan tangan.  Gerak-gerak tersebut antara lain sembahan, liyepan, teposan, pethukan. lejitan, bapangan, oyogan, kacolan kasatrian,untu walang, kiprah sampur congklangan dan mincek-mincek.Secara keseluruhan Tari Turonggo Yakso ini menggunakan gending seperti yang digunakan pada salah satu kesenian khas Trenggalek yaitu Tiban. Dan para penari tersebut menari dengan urut-urutan gerak antara lain :                                                                  Sembahan,  para penari menuju arena berputar membentuk lingkaran lalu membentuk baris berbanjar kemudian posisi jengkeng (jongkok kaki kiri menyentuh tanah, tangan kanan ditekuk di depan dada), posisi kepala menunduk lalu ngugel memutar memberi salam hormat sambil memegang cambuk/pecut, lalu berdiri melangkah m