Langsung ke konten utama

CONTOH MAKALAH MEMBANGUN GENERASI MUDA BEBAS NARKOBA



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang MEMBANGUN GENERASI MUDA TANPA NAKOBA.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Makalah tentang MEMBANGUN GENERASI MUDA TANPA NAKOBA ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Trenggalek, September 2016


Penyusun







DAFTAR ISI 

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….….. i 
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..... ii 
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii 

BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang …………………………………………………….…....….. 1 
B. Rumusan masalah ………...…………………………………….…............... 1 
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………............ 1 

BAB II PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN PEMUDA ………...………………………………............. 2 
B. PEMUDA DAN IDENTITAS ………...…………………………....…........ 2 
C. PERMASALAHAN PADA GENERASI MUDA ………...…………....…... 3 
D. ARAH PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA ........3 
E. REMAJA BEBAS NARKOBA………………………………......………..... 4 
F. LANGKAH UNTUK MEMBANGUN REMAJA BEBAS NARKOBA .........5 
G. DAMPAK NARKOBA………………………………………………….... ..6 
H. FAKTOR PENYEBAB (INDIVIDU) …………………………………. .......6 
I. FAKTOR PENYEBAB (LINGKUNGAN) …………………………… .........6 
J. REMAJA BERPOTENSI SBG PENGGUNA………………………… .........6 
K. PERAN SERTA MASYARAKAT…………………………………......…… 7 

BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...… 8 
B. Saran …………………………………………………………………...….. 8 

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 9 




BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

Peristiwa makin banyaknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja saat ini benar-benar telah menggelisahkan masyarakat dan keluarga-keluarga di Indonesia.Membangun remaja yang bebas dari penyalahgunaan narkoba harus didasarkan pada pencermatan terhadap karakteristik pengguna narkoba sekaligus tindakan yang melatarbelakanginya. Menurut analisis Dr. Graham Blaine (psikiater), penyebab seseorang mengkonsumsi narkoba tidak hanya berasal dari keinginan individu itu sendiri akan tetapi juga berasal dari lingkungan sekitarnya. Semuanya itu jelas akan memburamkan masa depan keluarga, masyarakat dan bangsa termasuk masa depan remaja itu sendiri. Logika yang dapat ditarik sangat sederhana.

Remaja yang menyalahgunakan narkoba sudah menjadi generasi yang rusak dan sulit dibenahi. Tubuhnya tidak lagi fit dan fresh untuk belajar dan bekerja membantu orangtua, sementara mentalnya telah dikotori oleh niat buruk untuk mencari cara mendapatkan barang yang sudah membuatnya kecanduan. Bila sudah demikian, apa yang dapat diharapkan dari mereka? Selanjutnya dan beberapa studi yang pernah dilakukan, karakteristik pengguna narkoba biasanya adalah remaja-remaja kita yang “bermasalah”.Bermasalah disini artinya memiliki beban mental/kejiwaan yang menurut mereka sangat berat dan sulit untuk ditanggung.Misalnya terlalu sering dimarahi orangtua, tidak disukai lingkungan, merasa bersalah karena orangtuanya bercerai, tidak mendapat kasih sayang, prestasi belajar jelek, merasa diremehkan teman yang membuat sakit hati, merasa kurang percaya diri dan sebagainya.

Keinginan yang besar ini sedikit banyak dipengaruhi oleh sedikitnya pengetahuan mereka tentang narkoba, membuat mereka rapuh dan terjebak dalam lingkaran yang menghancurkan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana agar generasi muda kita bebas dari narkoba?

C. Tujuan Penulisan
  1. Memenuhi tugas KMD
  2. Agar generasi muda kita terbebas dari narkoba.


BAB II

PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN PEMUDA

Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai.hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

Seorang pemuda harus bisa beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan disekitarnya.Maksudnya agar tumbuh sikap rasa peduli dan rasa kebersamaan didalam dirinya.Lihatlah dizaman sekarang teknologi yang berkembang telah disalahgunakan seolah-olah globalisasi telah memberi efek buruk pada generasi muda.Individualisme itulah yang terjadi pada pemuda zaman sikap peduli pada lingkungan sekitar menurun drastis. Contoh umum jika ada kerja bakti dilingkungan sekitar banyak pemuda yang bermalas-malasan untuk ikut serta dalam kegiatan ini lebih memilih bermain dirumah atau memainkan android,iphone atau apalah itu . Pemuda seperti apa ini!

Dalam kehidupannya seorang pemuda dituntut dapat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Proses sosialisasi pemuda didefinisikan proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, individu (pemuda) akan terwarna cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.Sesuai dengan pepatah lama semakin banyak dilihat semakin banyak dirasa. Jadi pengalaman adalah hal yang dibutuhkan seorang pemuda bisa bertindak dan mengasah pola pikirnya untuk perubahan yang akan datang.

B. PEMUDA DAN IDENTITAS

Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.

Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”Moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
  1. Sosial psikologi
  2. sosial budaya
  3. sosial ekonomi
  4. sosial politik
C. PERMASALAHAN PADA GENERASI MUDA
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
  • Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
  • Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
  • Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
  • Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
  • Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
  • Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
  • Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
  • Pergaulan bebas
  • Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
  • Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
D. ARAH PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
  • Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
  •  Orientasi dalam dirinya sendiri
  • Orientasi ke luar hidup di lingkungan
E. REMAJA BEBAS NARKOBA 

Perlu dimengerti bahwa sebenarnya narkoba yang merupakan akronim dari narkotika dan obat-obatan terlarang sebenarnya bukan merupakan hal baru dalam dunia medis.Narkotika merupakan zat atau tanaman / bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU No 22 tahun 1997).Sementara obat-obatan terlarang (psikotropika) yang dimaksud adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku (UU No 5 Tahun 1997).

Narkoba bila digunakan pada takaran tertentu menurut resep dokter akan memberikan resep kesegaran dan dapat menghilangkan rasa sakit pada pasien. Namun apabila dikonsumsi secara berlebihan yang dalam hal ini diistilahkan dengan penyalahgunaan, akan menimbulkan berbagai efek negatif sebagaimana telah dipaparkan di muka. 

Itu pun baru sebagian kecil dari bahaya narkoba. Sebab secara detil, pecandu narkoba akan mengalami penderitaan lahir batin yang luar biasa. Mulai dari mata nerocos, hidung meler-meler, mual-mual sampai muntah, diare, tulang dan sendi nyeri, tidak bisa tidur serta tidak doyan makan, selalu curiga, mudah emosi, hingga selalu gelisah, kacau dan sering mengalami halusinasi penglihatan. Penderitaan ini masih harus ditambah dengan adanya rasa hampa, depresi, ingin mati, tekanan darah meningkat sampai bisa stroke.

Dengan mengingat segala efek negatif penyalahgunaan narkoba tersebut, sudah selayaknya remaja-remaja di Indonesia dibebaskan dari narkoba.Karena dampaknya sungguh-sungguh tidak sepadan dengan manfaat yang diperoleh.

Kita tahu bahwa remaja adalah generasi muda harapan bangsa. Mereka yang akan mewarisi tanah air kita berikut segala potensi sumber dayanya. Hal ini berarti remaja suka tidak suka dan mau tidak mau harus siap memikul tanggung jawab yang tidak ringan namun mulia tersebut.Sehingga mereka harus dibebaskan dari narkoba yang nyata-nyata memiliki efek merusak.

Upaya membangun remaja bebas narkoba menjadi semakin penting untuk saat ini, karena kita telah memasuki era millenium tiga yang penuh persaingan akibat kehidupan 

yang mengglobal. Dunia sekarang ini tidak lagi disekat oleh ruang dan waktu. Berkat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, semua orang dapat mengakses segala informasi dari belahan bumi lain. Dengan diterapkannya pasar bebas, maka bangsa-bangsa yang memiliki SDM majulah yang mampu bersaing.Apa makna dari semuanya itu? Bangsa kita akan terus terjebak dalam kemiskinan, keterbelakangan, dan tanpa harapan masa depan bila generasi remajanya banyak yang terbelenggu oleh narkoba. Sehingga upaya mewujudkan remaja bebas narkoba menjadi upaya strategis yang tidak bisa ditawarkan ataupun ditunda.

F. 3 LANGKAH UNTUK MEMBANGUN REMAJA BEBAS NARKOBA.
  1. Pertama, dalam lingkungan keluarga, orangtua berkewajiban memberikan kasih sayang yang cukup terhadap para remajanya. Mereka tidak boleh cepat marah dan main pukul tatkala sang remaja melakukan kesalahan baik dalam tutur kata, sikap, maupun perbuatannya, tanpa diberi kesempatan untuk membela diri. sebaliknya, orangtua harus bersikap demokratis terhadap anaknya. Anak harus diposisikan sebagai insan yang juga membutuhkan penghargaan dan perhatian. Tidak cukup hanya diperhatikan kebutuhan fisiknya, tetapi juga kebutuhan psikisnya. Sehingga komunikasi yang hangat antara orangtua dan anak-anaknya menjadi langkah utama yang jitu untuk menjalin hubungan yang harmonis agar sang remaja menjadi tenteram dan nyaman tinggal di rumah. Jadi mereka tidak membutuhkan pelampiasan atau pelarian di luar rumah tatkala menghadapi persoalan yang rumit.
  2. Kedua, dalam lingkungan sekolah, pihak sekolah berkewajiban memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang narkoba sebagai bentuk antisipasi terhadap informasi serba sedikit namun salah tentang narkoba yang selama ini diterima dari pihak lain. Pihak sekolah juga perlu mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan narkoba dalam rangka mencegah dan mengatasi meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, seperti melakukan pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap siswa baik dengan melibatkan pihak lain (kepolisian, komite sekolah, orangtua), menggiatkan kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat, serta mengembangkan suasana yang nyaman dan aman bagi remaja untuk belajar. Di samping itu pihak sekolah perlu berupaya keras “mensterilkan” lingkungan sekolah dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dengan tidak membolehkan sembarang orang memasuki lingkungan sekolah tanpa kepentingan yang jelas dan mencurigakan sekolah dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dengan tidak memperbolehkan sembarangan orang memasuki lingkungan sekolah tanpa kepentingan yang jelas dan mencurigakan.
  3. Ketiga, dalam lingkungan masyarakat, para tokoh agama, perangkat pemerintahan di semua tingkatan mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, hingga RT dan RW perlu bersikap tegas dan konsisten terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dilingkungannya masing-masing yang didukung penuh oleh phak keamanan dan kepolisian. Mereka perlu terus menerus memberi penyadaran pada seluruh warga masyarakat akan bahaya mengkonsumsi narkoba tanpa indikasi medik dan pengawasan ketat dari dokter dalam rangka penyembuhan. Khusus para tokoh masyarakat dan tokoh agama tidak boleh mengenal lelah dan bosan menanamkan norma-norma dan kebiasaan yang baik sebagai warga masyarakat, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia maupun dengan Tuhannya.
G. 4 (EMPAT) DAMPAK NARKOBA
  1. depresan ( tertidur /tdk sadarkan diri)
  2. halusinogen ( berhalusinasi/melihat sesuatu yg sebenarnya tdk ada)
  3. stimulan ( mempercepat kerja organ tubuh)
  4. adiktif ( ketagian)
H. FAKTOR PENYEBAB (INDIVIDU)
  1. Keinginan mencoba
  2. Untuk senang-senang (just for fun)
  3. Mengikuti trend/gaya (fashionable)
  4. Agar diterima dlm suatu kelompok
  5. Pelarian dari masalah/kebosanan/kegetiran
  6. Pengertian yg salah bhw memakai sekali-sekali tidak masalah 
  7. Tidak mampu menghadapi tekanan dari lingkungan pengguna narkoba
  8. Tidak berani/tidak dapat berkata “tidak” thdp ajakan/iming-iming 
I. FAKTOR PENYEBAB (LINGKUNGAN)
  1. Adanya kesempatan, situasi yang memungkinkan seperti diskotik, tempat hiburan/rekreasi, pesta, dll.
  2. Solidaritas dlm kelompok sebaya.
  3. Ajakan, rayuan, atau iming-iming.
  4. Lingkungan yg membiarkan maraknya narkoba, penjualan bebas obat2an. 
  5. Lemahnya gakum, bisnis narkoba yg teroganisir ditutup-tutupi masy. Sendiri.
  6. Kemudahan memperoleh narkoba dengan harga yang relatif terjangkau.
J. REMAJA BERPOTENSI SBG PENGGUNA : 
  1. tidak berada dalam pengawasan orang tua
  2. hidup dalam lingkungan keluarga yang broken home
  3. tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua dikarenakan orang tua yang kurang peduli pada perkembangan jiwa anak
  4. pengendalian dirinya rendah
  5. tidak mau mengikuti aturan/ norma/ tata tertib
  6. suka mencari sensasi
  7. bergaul dengan teman yang berperilaku menyimpang/ penyalahguna narkoba
  8. merasa dikucilkan dan sulit menyesuaikan diri
  9. memiliki angggota keluarga penyalahguna narkoba
  10. rendah penghayatan spiritual
K. PERAN SERTA MASYARAKAT 
  1. memiliki kesempatan yg seluas-luasnya utk berperan serta membantu mewujudkan upaya mencegah penyalahgunaan narkotik/psikotropika
  2. wajib melaporkan kpd pihak yg berwenang bila mengetahui narkotik/psiko yg disalah gunakan / dimilki secara tdk sah
  3. dapat jaminan keamanan dan perlindungan dr pihak yg berwenang

BAB III

PENUTUP



A. KESIMPULAN 

Remaja adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan keluarga, masyarakat dan negera. Sebagai generasi penerus, remaja harus memiliki motivasi kuat untuk belajar dan terus belajar agar kelak akan mampu menjadi generasi yang tidak saja sehat, cerdas dan terampil, tetapi juga bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sementara dalam lingkungan keluarga akan memberi dukungan positif membangun keluarga yang harmonis dan berketahanan. Oleh karena itu, membangun remaja yang bebas narkoba menjadi tuntutan yang tidak bisa ditunda dan ditawar-tawar.

B. SARAN

Membangun remaja bebas narkoba hendaknya dilakukan dengan mengintegrasikan tiga langkah penting, yakni melalui upaya pencegahan dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat serta melalui gerakan bebas narkoba yang dicanangkan pemerintah untuk diimplementasikan di semua tingkatan masyarakat. Pihak pemerintah juga perlu mensosialisasikan UU No 22 tahun 1997 dan UU No 5 Tahun 1997 secara luas berikut sanksinya dan berupaya keras agar kegiatan/aktivitas yang memberi peluang terhadap peredaran narkoba dapat dihilangkan atau ditekan seminimal mungkin.



DAFTAR PUSTAKA

http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/05/02/377/tiga-langkah-membangun-remaja-bebas-narkoba

http://wegiaprianto.blogspot.co.id/2013/06/contoh-makalah-peran-pemuda-dalam.html

http://dinnirwanrusti20.blogspot.co.id/2013/03/makalah-generasi-muda-dan-bahaya-narkoba.html

https://www.scribd.com/doc/117815854/MAKALAH-MEMBANGUN-GENERASI-MUDA-BEBAS-NARKOBA-docx




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGATASI "Kontrol disembunyikan. Tekan untuk menampilkannya" di GOOGLE DOKUMEN

Oke pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang mengatasi masalah tersebut. Langkah-langkahnya sebagai berikut : - Pertama tekan tombol "F11" pada keyboard - Kedua tekan tombol "ESC" pada keyboard - Ketiga untuk keluar full screen mode tekan tombol "F11" pada keyboard Semoga berhasil dan terima kasih sudah berkunjung

contoh Karya Tulis Ilmiah "BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA"

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba  ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan  tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop. Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah  resah terhadap narkoba ini, sebab  generasi muda masa depan bangsa  telah banyak terlibat di dalamnya. Akibat leluasannya penjualan narkoba  ini, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan per

RAGAM GERAK TARI TURONGGO YAKSO (Kesenian Trenggalek)

Kareografi Tari turonggo yakso bersifat bebas, gerakan tarinya bersifat dinamis dan energik, mengikuti iringan gamelan yang mengiringinya. Gerakan tari turonggo yakso berpusat pada gerakan kaki, gerakan tubuh dan gerakan tangan.  Gerak-gerak tersebut antara lain sembahan, liyepan, teposan, pethukan. lejitan, bapangan, oyogan, kacolan kasatrian,untu walang, kiprah sampur congklangan dan mincek-mincek.Secara keseluruhan Tari Turonggo Yakso ini menggunakan gending seperti yang digunakan pada salah satu kesenian khas Trenggalek yaitu Tiban. Dan para penari tersebut menari dengan urut-urutan gerak antara lain :                                                                  Sembahan,  para penari menuju arena berputar membentuk lingkaran lalu membentuk baris berbanjar kemudian posisi jengkeng (jongkok kaki kiri menyentuh tanah, tangan kanan ditekuk di depan dada), posisi kepala menunduk lalu ngugel memutar memberi salam hormat sambil memegang cambuk/pecut, lalu berdiri melangkah m